ALAT KONTRASEPSI : PIL KB
Program KB
(Keluarga Berencana) sebagai salah satu kebijakan pemerintah Indonesia di
bidang kependudukan. Program KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil
bahagia, sejahtera dan merupakan strategi pembangunan ekonomi. Program KB berdampak
dalam pembangunan kesehatan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif
yaitu dengan upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui kelahiran
pendewasaan usia perkawinan. Kuantitatif yaitu dengan pembinaan ketahanan dan
peningkatan kesejahteraan keluarga.1
Kontrasepsi
erat kaitannya dengan pelaksanaan program KB. Kontrasepsi yaitu pencegahan kehamilan dengan mencegah
terjadinya konsepsi. Cara kontrasepsi konvensional (kontrasepsi mantap) yaitu
dengan operasi tubektomi ataupun vasektomi. Cara kontrasepsi modern antara lain
dengan suntikan, oral, intravaginal, kondom, serta alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau
intrauterine device (I.U.D).2
Kontrasepsi
hormonal oral disebut juga pil KB karena berbentuk pil atau tablet dalam strip.1
Kontrasepsi hormonal oral bekerja menurut pengaruh hipotalamus dan hipofisis
menurut urutan follicle stimulating
hormone (FSH) dan luitenezing hormone
(LH).3 Pil KB berisi gabungan hormone estrogen dan progesterone
ataupun hanya terdiri dari progesterone saja.2 Pil KB ada 3 macam
meliputi mini pil (low dose continuous progesterone), pil oral kombinasi (POK),
dan morning after pills.3
Pil KB
kombinasi merupakan kontrasepsi hormonal oral yang berisi estrogen maupun
progesterone.4 Jenis pil KB ada 3 antara lain monofasik (21 tablet
aktif estrogen/progesterone dosis sama, 7 tablet tanpa hormone aktif), bifasik
(21 tablet aktif estrogen/progesterone dosis beda, 7 tablet tanpa hormone
aktif), dan trifasik (21 tablet aktif estrogen/progesterone dengan tiga dosis
beda, 7 tablet tanpa hormone aktif).3 Cara kerjanya yaitu menekan
ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit
dilalui sperma, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur juga
terganggu.5
Cara pemakaian pil KB kombinasi yaitu
pil diminum setiap hari. Pil pertama diminum pada hari pertama sampai hari ke-7
siklus haid. Paket 28 pil diminum sampai habis, sedangkan paket 21 pil setelah
habis tunggu 1 minggu kemudian minum paket baru. Muntah dalam kurun waktu 2 jam
setelah mngonsumsi pil, gunakan kontrasepsi lain. Bila lupa mengonsumsi 1 pil,
setelah ingat harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tes kehamilan dilakukan
jika tidak terjadi haid.4
Manfaat
pemakaian pil KB kombinasi yaitu memiliki resiko kecil terhadap kesehatan,
mudah dihentikan, dapat digunakan sejak remaja sampai menopause. Hubungan
seksual tidak terganggu, siklus haid teratur tanpa nyeri haid. Manfaat lain
yaitu kesuburan segera kembali dan mencegah KET, kanker, ovarium, dll.1 Efektivitas
pemakaian pil KB kombinasi hampir menyerupai tubektomi yaitu 1 kehamilan per
1000 perempuan pada tahun pertama. Pemakaian secara terus-menerus, pil akan
diabsorbsi normal dan interaksi dengan obat lain tidak mengganggu metabolisme
(reliabilitas mencapai 100%).5
DAFTAR PUSTAKA
1. Sari
Priyanti. Konsumsi pil kb di polindes desa kembangsari kecamatan jatibanteng
situbondo. Jur HM. Nopember 2013; 5(2): 158-166.
2. Gemy
Nastity Handayany. Kontrasepsi dalam kajian islam. Jur Al-Fikr. 2013; 17(1):
1-4.
3. Iit
Ernawati. Hubungan antara tingkat kepatuhan dengan keberhasilan akseptor kb
pil. Jur SM. Desember 2013; 5(2): 1-5.
4. Ida
Susila. Hubungan disiplin waktu dalam pemakaian pil kb kombinasi dengan
kegagalan akseptor. Jur Midpro. Desember 2014; 6(2): 1-6.
5. Anna
P, Artathi ES, Misrina R. Hubungan pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi pil
oral kombinasi dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi pil kb di wilayah desa
margasana kecamatan jatiwalang tahun 2012. Jur IK. Desember 2012; 3(2): 1-10.
0 komentar:
Posting Komentar