Rabu, 21 Oktober 2015

ALAT KONTRASEPSI : PIL KB

ALAT KONTRASEPSI : PIL KB
Program KB (Keluarga Berencana) sebagai salah satu kebijakan pemerintah Indonesia di bidang kependudukan. Program KB bertujuan untuk mewujudkan keluarga kecil bahagia, sejahtera dan merupakan strategi pembangunan ekonomi. Program KB berdampak dalam pembangunan kesehatan yang bersifat kualitatif dan kuantitatif. Kualitatif yaitu dengan upaya pengendalian laju pertumbuhan penduduk melalui kelahiran pendewasaan usia perkawinan. Kuantitatif yaitu dengan pembinaan ketahanan dan peningkatan kesejahteraan keluarga.1
Kontrasepsi erat kaitannya dengan pelaksanaan program KB. Kontrasepsi yaitu  pencegahan kehamilan dengan mencegah terjadinya konsepsi. Cara kontrasepsi konvensional (kontrasepsi mantap) yaitu dengan operasi tubektomi ataupun vasektomi. Cara kontrasepsi modern antara lain dengan suntikan, oral, intravaginal, kondom,  serta alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR) atau intrauterine device (I.U.D).2
Kontrasepsi hormonal oral disebut juga pil KB karena berbentuk pil atau tablet dalam strip.1 Kontrasepsi hormonal oral bekerja menurut pengaruh hipotalamus dan hipofisis menurut urutan follicle stimulating hormone (FSH) dan luitenezing hormone (LH).3 Pil KB berisi gabungan hormone estrogen dan progesterone ataupun hanya terdiri dari progesterone saja.2 Pil KB ada 3 macam meliputi mini pil (low dose continuous progesterone), pil oral kombinasi (POK), dan morning after pills.3
Pil KB kombinasi merupakan kontrasepsi hormonal oral yang berisi estrogen maupun progesterone.4 Jenis pil KB ada 3 antara lain monofasik (21 tablet aktif estrogen/progesterone dosis sama, 7 tablet tanpa hormone aktif), bifasik (21 tablet aktif estrogen/progesterone dosis beda, 7 tablet tanpa hormone aktif), dan trifasik (21 tablet aktif estrogen/progesterone dengan tiga dosis beda, 7 tablet tanpa hormone aktif).3 Cara kerjanya yaitu menekan ovulasi, mencegah implantasi, mengentalkan lendir serviks sehingga sulit dilalui sperma, pergerakan tuba terganggu sehingga transportasi telur juga terganggu.5
 Cara pemakaian pil KB kombinasi yaitu pil diminum setiap hari. Pil pertama diminum pada hari pertama sampai hari ke-7 siklus haid. Paket 28 pil diminum sampai habis, sedangkan paket 21 pil setelah habis tunggu 1 minggu kemudian minum paket baru. Muntah dalam kurun waktu 2 jam setelah mngonsumsi pil, gunakan kontrasepsi lain. Bila lupa mengonsumsi 1 pil, setelah ingat harus minum 2 pil pada hari yang sama. Tes kehamilan dilakukan jika tidak terjadi haid.4
Manfaat pemakaian pil KB kombinasi yaitu memiliki resiko kecil terhadap kesehatan, mudah dihentikan, dapat digunakan sejak remaja sampai menopause. Hubungan seksual tidak terganggu, siklus haid teratur tanpa nyeri haid. Manfaat lain yaitu kesuburan segera kembali dan mencegah KET, kanker, ovarium, dll.1 Efektivitas pemakaian pil KB kombinasi hampir menyerupai tubektomi yaitu 1 kehamilan per 1000 perempuan pada tahun pertama. Pemakaian secara terus-menerus, pil akan diabsorbsi normal dan interaksi dengan obat lain tidak mengganggu metabolisme (reliabilitas mencapai 100%).5



DAFTAR PUSTAKA
1.       Sari Priyanti. Konsumsi pil kb di polindes desa kembangsari kecamatan jatibanteng situbondo. Jur HM. Nopember 2013; 5(2): 158-166.
2.       Gemy Nastity Handayany. Kontrasepsi dalam kajian islam. Jur Al-Fikr. 2013; 17(1): 1-4.
3.       Iit Ernawati. Hubungan antara tingkat kepatuhan dengan keberhasilan akseptor kb pil. Jur SM. Desember 2013; 5(2): 1-5.
4.       Ida Susila. Hubungan disiplin waktu dalam pemakaian pil kb kombinasi dengan kegagalan akseptor. Jur Midpro. Desember 2014; 6(2): 1-6.

5.       Anna P, Artathi ES, Misrina R. Hubungan pengetahuan akseptor tentang kontrasepsi pil oral kombinasi dengan kepatuhan dalam mengkonsumsi pil kb di wilayah desa margasana kecamatan jatiwalang tahun 2012. Jur IK. Desember 2012; 3(2): 1-10.

KOMPRES HANGAT VS KOMPRES PLESTER UNTUK MENURUNKAN DEMAM

KOMPRES  HANGAT VS KOMPRES PLESTER UNTUK MENURUNKAN DEMAM

Negara Indonesia merupakan sebuah negara yang beriklim tropis dan mengalami dua musim yaitu musim penghujan dan juga musim kemarau. Terjadinya pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau maupun sebaliknya, seringkali menjadi saat yang tepat bagi penyebaran penyakit untuk mempengaruhi kesehatan tubuh masyarakatnya. Dan biasanya anak-anaklah yang menjadi korban dari adanya perubahan musim tersebut. Penyakit-penyakit yang sering kali berjangkit pada masa transisi tersebut misalnya demam berdarah, diare, malaria, dan flu. Adanya gangguan penyakit terhadap tubuh anak akan menyebabkan tubuh melakukan respon, yaitu dengan meningkatkan suhu tubuh anak.(1)
Demam merupakan salah satu penyakit yang sering menyerang bayi dan juga anak-anak. (2) Hal ini biasanya mengakibatkan para orang tua dan juga pengasuh bayi maupun anak-anak menjadi khawatir. (3) Arifianto (2007) menjelaskan bahwa demam sering menyerang anak-anak diakibatkan anak-anak masih rentan terhadap yang namanya infeksi. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti diagnose medis juga menyebutkan bahwa paling sering menemui anak yang demam karena infeksi. (1) Sebagian besar demam yang menyerang anak-anak memang merupakan respon tubuh terhadap infeksi yang bersifat self limited. (3) Infeksi merupakan situasi dimana tubuh kemasukan mikroorganisme. Virus, bakteri, parasite, dan juga jamur merupakan contoh mikroorganisme yang dapat menginfeksi tubuh. (4) Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena biasanya demam hanya berlangsung selama tiga hari dan tidak sampai membutuhkan penanganan medis di rumah sakit. Jika sebagian besar demam tidak berbahaya bagi anak, sebagian kecil demam pada anak merupakan salah satu ciri dari adanya infeksi yang berbahaya bagi keselamatan jiwa anak. Biasanya infeksi berbahaya yang menyebabkan demam adalah pneumonia, meningitis, artritis septic dan juga sepsis. (3) Dalam menghadapi demam pada anak harus dapat mengidentifikasi penyebab demam tersebut. Apakah demam tersebut hanya demam biasa yang tidak berbahaya atau merupakan demam yang dapat mengancam keselamatan dari sang anak.
Secara sederhana demam dapat diartikan sebagai naiknya suhu tubuh melebihi batas normalnya. Menurut kamus kedokteran Stedman’s pada edisi ke-25, menjelaskan bahwa demam merupakan suatu keadaan dimana terjadi peningkatan suhu tubuh melebihi batas normal yaitu 98,60F atau 370C. (3) Menurut Schmitt (1984) tubuh yang mengalami demam bila diukur melalui rektal akan menunjukkan suhu >380C (100,40F), bila diukur pada oral >37,80C, dan bila melalui aksila >37,20C (990F). Sedangkan NAPN (National Association of Pediatrics Nurse) menyebutkan bahwa demam pada bayi yang berumur kurang dari tiga bulan, bila dilakukan pengukuran pada rektal menunjukkan suhu lebiha dari 380C. Dan pada anak yang berumur lebih dari tiga bulan, apabila dilakukan pengukuran pada aksila dan oral akan menunjukkan suhu lebih dari 38,30C. (4) Demam tinggi pada bayi maupun anak dengan suhu lebih dari 400C dapat menyebabkan kejang demam yang sering dikenal dengan istilah step atau secara medis disebut convulsion febrile yang berbahaya bagi anak. Kejang yang terjadi melebihi waktu lima belas menit beresiko mengakibatkan kerusakan otak, epilepsy maupun retardasi mental. (2)
Bayi atau anak yang mengalami demam bisanya tidak hanya mengalami kenaikan suhu tubuh, namun juga akan merasa tidak nyaman, gelisah dan sering rewel. Para orang tua ketika mengetahui bayi atau sang anak mengalami panas biasanya akan segera melakukan berbagai tindakan untuk menurunkan panas tubuh sang anak. Upaya tersebut juga utuk memberikan kenyaman kepada sang anak. Tindakan tersebut dengan yaitu dengan menyuruh sang anak untuk banyak beristirahat, banyak minum, memberi obat penurun panas dan juga memberi kompres.
Terapi kompres merupakan salah satu cara menurunkan panas yang dikenal oleh banyak orang sejak dulu. Terapi kompres sendiri adalah metode fisik untuk menurunkan suhu tubuh atau menghambat kenaikan suhu tubuh melalui mekanisme penyerapan energi dari daerah demam lalu mentransfer energi tersebut pada molekul air dan menurunkan suhu demam melalui penguapan. (5) Terapi kompres dilakukan dengan menggunakan kain yang dibasahi kemudian diletakkan pada bagian tubuh yang mengalami demam. (2) Air yang digunakan bukan air dingin melainkan dengan menggunakan air hangat. Kompres dengan air dingin sebenarnya tidak menurunkan panas tubuh, justru menaikkan panas tubuh. (1) Suhu tubuh naik karena air dingin yang digunakan akan merangsang produksi panas dan juga menghalangi keluarnya panas dalam tubuh. (6) Selain itu, kompres dengan menggunakan air dingin dapat menyebabkan keadaan anak menjadi menggigil, menangis, dan juga menyebabkan biru. (1) Hal-hal tersebut justru akan semakin membuat keadaan dari sang anak yang demam menjadi  tidak nyaman. Kompres dengan menggunakan air dingin juga dapat memacu penurunan temperature inti tubuh, yang mangakibatkan terjadinya vasokontriksi. Shivering atau yang lebih dikenal dengan peningkatan aktivitas otot juga dapat terjadi karena penggunaan kompres dengan air dingin ini. (6) Kompres yang berkhasiat adalah dengan menggunakan air hangat. (1) Kain yang dibasahi dalam kompres hangat bukan hanya bisa dengan menggunakan air hangat, kompres hangat juga dapat menggunakan alkohol. Namun, sekarang penggunaan alkohol untuk kompres hangat ini, sudah tidak dianjurkan karena berbahaya bagi keselamatan sang anak. (2) Kompres hangat ini harus dilakukan secara berulang dan kemudian dilakukan pemantaun perkembangan suhu tubuh dari anak dalam kurun waktu dua puluh menit sekali (Budiartha, 2009). (4)
Beberapa ahli memiliki definisi tersendiri tentang kompres hangat. Anugraheni dan Wahyuningsih (2013) menjelaskan bahwa kompres hangat merupakan salah satu cara dengan menggunakan suhu hangat dari kompres yang dapat memberikan reaksi fisiologis. Sedangkan Price (2005) dalam Fauziyah (2013) juga memberikan penjelasan mengenai kompres hangat, yaitu penggunaan rasa hangat dari cairan untuk mengurangi rasa nyeri dengan cara memperlebar pembuluh darah dan juga meningkatkan aliran darah lokal. (5) Secara garis besar beberapa pengertian dari kompres hangat memiliki maksud yang sama yaitu memanfaatkan rasa hangat untuk menurunkan panas tubuh anak. Tujuan dari kompres hangat ini, dijelaskan juga oleh Gabriel (1998) dan juga Fauziyah (2013) yaitu memperlancar pembuluh darah dengan cara memperlebar dan juga memperbaiki pembuluh darah pada jaringan tersebut, rasa hangat yang diberikan juga berfungsi untuk menurunkan ketegangan yang ada di otot, serta tujuan dari kompres hangat ini juga dapat meningkatkan sel darah putih secara penuh, mempengaruhi  peradangan, serta dilatasi yang menyebabkan peningkatan sirkulasi dari darah dan juga tekanan kapilernya. Tekanan dari O2 dan juga CO2 dalam darah akan mengalami kenaikan yang mengakibatkan pH darah mengalami penurunan. (5)
Kompres hangat merupakan salah satu usaha untuk menurunkan panas tubuh yang murah harganya, mudah untuk dilakukan, dan juga efektif hasilnya. Karena kompres ini dapat dilakukan oleh siapa saja, dan tidak membutuhkan peralatan yang rumit ataupun mahal. Kompres ini juga tidak menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi anak demam yang dikompres. Walaupun kompres hangat ini merupakan cara yang sudah dilakukan dari zaman dulu dan dianggap tradisional, kompres hangat ini tetap efektif dan terbukti hasilnya untuk menurunkan suhu tubuh serta masih banyak dilakukan pada zaman sekarang. Bagi para ibu yang memiliki anak yang sedang demam juga lebih memilih melakukan penanganan pertama demam dengan cara kompres hangat ini.
Terapi kompres hangat konvensional ini juga mempunyai beberapa kelemahan. Kelemahannya terletak pada cairan yang digunakan unutk membasahi kain. Penggunaan  air hangat yang digunakan untuk membasahi kain dapat melebar ke bagian-bagian tubuh lain dari sang anak sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman bagi sang anak. Karena alasan itulah terapi kompres dengan air hangat dinilai kurang praktis digunakan zaman sekarang. Selain itu, alkohol dapat masuk ke tubuh dengan jalan meresap melalui kulit dan juga bau dari alkohol dapat menyebabkan keracunan jika terhirup. (2)
Karena dinilai bahwa kompres hangat tidak praktis, di era yang modern sekarang ini muncul sebuah inovasi terbaru untuk menurunkan panas saat anak demam. Inovasi tersebut adalah sebuah plester kompres yang siap pakai dan dijual bebas di apotek. Sama hal nya dengan kompres hangat, plester kompres ini juga berkhasiat dalam menurunkan suhu tubuh ketika mengalami demam. Penggunaan dari plester kompres ini sama halnya seperti pada kompres hangat, namun tidak perlu menggunakan air maupun alkohol lagi. Cukup dengan menempelkan plester kompres yang sudah siap kebagian tubuh yang demam dari sang anak, dan lakukan pemantauan suhu tubuh anak secara berkala.
Pembuatan plester kompres ini salah satunya dapat menggunakan hydrogel on polyacrylate-basis. Hydrogel ini telah menjadi bahan pembuatan plester kompres yang banyak digunakan di Indonesia. Hidrogel ini merupakan salah satu polimer yang mempunyai ikatan silang atau crosslink yang didalamnya terkandung air dalam jumlah cukup banyak yaitu sekitar lebih dari tujuh puluh persen. (2) Selain itu hydrogel juga mengandung mentol dan paraben, yang keduanya diformulasikan sehingga dapat mempercepat perpindahan panas dari tubuh ke plester kompres ini. Paraben sendiri merupakan senyawa berbentuk serbuk kristal putih yang tidak dapat larut kedalam air, namun mudah larut kedalam methanol dan enthanol yang mempunyai sifat antibakteri. Kandungan air yang cukup banyak dalam struktur polimer hidrogel inilah yang berguna untuk menurunkan suhu tubuh. (1) Cara kerja dari plester kompres ini adalah dengan melalui penyerapan panas tubuh (energi) dari sang anak yang mengalami demam kemudian menguapkannya. (2) Kompres plester ini akan membuat pembuluh darah bagian tepi pada kulit melebar, kemudian hal tersebut akan membuat pori-pori kulit menjadi terbuka. Panas didalam tubuh akan dikeluarkan dengan mudah melalui pori-pori dan kemusdian suhu tubuh yang semula tingga dapat mengalami penunuran suhu. Daerah yang biasanya dilakukan penempelan plester kompres ini adalah pada bagian dahi, ketiak, dan juga pada lipatan paha yang merupakan bagian terdapatnya pembuluh darah besar. (1) Kapasitas panas yang diuapkan adalah sekitar 0,6 kilokalori per gram. (2)
Plester kompres ini sangat membantu, karena selalu siap pakai. Jadi, para ibu tidak perlu lagi menyiapkan air hangat ketika sang anak mengalami demam. Dan tidak perlu khawatir dengan air yang akan melebar keberbagai bagian tubuh sang anak yang menyebabkan ketidaknyamanan. Selain keunggulan yang dimilikinya, penggunaan dari plester kompres ini juga mempunyai memiliki beberapa kelemahan, diantaranya adalah plester kompres ini tidak dapat melekat pada kulit dengan baik. Karenanya proses penyerapan panas tubuh menjadi tidak maksimal. Oleh karena itu harus diperbaiki dari segi daya lengketnya (stickiness). Plester kompres ini juga mudah rapuh, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada fleksibilitas gel nya. Serta warnanya yang putih tidak transparan. (2)

Menurut hasil penelitian dari Djuwariyah, Sodikin, dan Mustiah Yulistiani (2011) penggunaan kompres hangat dan juga plester kompres ini sama-sama terbukti efektif untuk menurunkan suhu tubuh anak saat demam. Namun, penggunaan kompres hangat disimpulkan lebih efektif dari pada plester kompres dengan persentase keefektifan 74,6% disbanding plester kompres. Hal ini dapat terjadi karena menurut peneliti kompres hangat dapat memperlebar pembuluh darah atau vasodilatasi, memberikan tambahan dalam sel berupa nutrisi dan juga oksigen, membantu meningkatkan penyuplaian darah ke kebagian-bagian tubuh. Oleh karenanya suhu tubuh yang semula melebihi batas normal dapat turun mencapai normal kembali. Tata letak dan cara dalam pemberian kompres hangat juga mempengaruhi penurunan suhu tubuh. Sama seperti Djuwariyah, Sodikin, dan Mustiah Yulistiani, Ika Nurwahyuni (2011) juga menjelaskan dalam penelitiannya bahwa tata letak pemberian kompres hangat yaitu pada dahi dapat menurunkan panas lebih efektif. (1)

Kesimpulan yang dapat diperoleh adalah dalam menurunkan suhu tubuh anak demam  dapat menggunakan cara tradisional dengan kompres hangat maupun dengan cara yang modern yaitu menggunakan plester kompres. Keduannya sudah terbukti efektif dalam menurunkan suhu tubuh, walaupun dalam penelitian lebih lanjut penggunaan dari kompres hangat dinyatakan lebih efektif dari pada penggunaan dari plester kompres. Dan dari kedua cara tersebut sama-sama memiliki kelebihan dan kekurangan tersendiri.  Kembali lagi ke diri kita masing-masing mau memilih yang mana yang kita anggap sesuai untuk kita. Namun, dari pada kita mengobati suatu penyakit alangkah baiknya jika kita mencegah penyakit tersebut, seperti pepatah yang mengatakan bahwa “mencegah lebih baik dari pada mengobati”. Tetap menjaga kesehatan merupakan sesuatu yang sudah semestinya kita lakukan.



DAFTAR PUSTAKA

1.        Djuwariyah, Sodikin, Mustiah Y. Efektivitas penurunan suhu tubuh menggunakan kompres air hangat dan kompres plester pada anak dengan demam di ruang kanthil rumah sakit umum daerah banyumas. Available at: http://digilib.ump.ac.id/files/disk1/16/jhptump-a-djuwariyah-758-1-efektivi-.pdf. Accessed 15 Desember 2014.
2.            Darmawan D, Lely H. Potensi hidrogel polivinil pirolidon (pvp)-pati hasil iradiasi gamma sebagai plester penurun demam. April 2010;6(1):46–57.
3.        Nia K. Penatalaksanaan demam pada anak. Available at: http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2010/02/penatalaksanaan_demam_pada_anak.pdf. Accesed 15 Desember 2014.
4.        Penanganan demam. Available at: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21445/4/Chapter%20II.pdf. Accesed 20 Desember 2014.
5.        Tri I. Pemberian kompres hangat terhadap penurunan skala phlebitis pada asuhan keperawatan ny.s dengan hipertensi di intensive care unit (icu) rsud sukoharjo. Available at: http://digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/13/01-gdl-triindarti-614-1-ktitri-5.pdf. Accessed 15 Desember 2014.

6.        Nurlaili S. Efektifitas kompres dingin dan hangat pada penataleksanaan demam. Available at: http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/sainstis/article/view/1866/pdf. Accessed 23 Desember 2014.  
luvne.com ayeey.com cicicookies.com mbepp.com kumpulanrumusnya.com.com tipscantiknya.com